Hallo.
Untuk pertama kalinya, saya membuat review drama. Sebenarnya, kali ini saya hanya iseng membuatnya. Namun, karena rasa ‘ingin-coba-coba’ itulah, saya akhirnya membuat tulisan ini.
Dalam review pertama saya ini, saya akan membahas tentang drama Korea ‘The Queen’s Classroom’. Drama yang menceritakan kehidupan sekolah anak kelas 6 SD ini merupakan salah satu drama Korea favorit saya. Drama ini merupakan remake dari dorama Jepang yang berjudul Jyoou no Kyoushitsu. Drama ini tayang di channel MBC dengan jadwal tayang setiap hari Rabu-Kamis pada tanggal 12 Juni 2013 sampai 1 Agustus 2013 dengan total 16 episode.
Drama ini bercerita tentang seorang wanita yang bernama Ma Yeo Jin. Ia adalah seorang guru pindahan di SD Sandeul yang mengajar di di awal semester. Ia ditugasi untuk menjadi wali kelas dan mengajar kelas 6, tepatnya kelas 6-3. Ia memiliki cara-cara aneh dalam sistem pengajarannya, contohnya misalnya dengan mengadakan ujian di hari pertama semester baru yang tentunya menimbulkan keluhan dari para siswa serta mendeskriminasi anak didiknya berdasarkan urutan nilai ujian yang dilaksanakan per tiap minggunya. Dari hasil ujian tersebut, para siswa bebas memilih tempat duduk sesuai keinginan hati mereka dimulai dari yang mendapatkan posisi pertama. Dan dari hasil ujian tersebut pula, posisi dua terakhir akan menjadi ketua kelas terburuk selama seminggu yang tugasnya hanya bersih-bersih dan menyiapkan makan siang teman-temannya, singkat kata mereka diibaratkan seperti ‘pelayan’. Di ujian pertama, seorang siswi bernama Kim Seo Hyeon menempati posisi pertama dengan nilai yang sempurna, 100. Sementara posisi dua terakhir ditempati oleh seorang siswa bernama Oh Dong Gu yang pada dasarnya hanya tahu bermain dan bermain, serta seorang siswi bernama Shim Ha Na yang gagal karena semua ujung pensilnya patah.
Guru Ma Yeo Jin, selain memiliki cara aneh dalam mengajar juga mengetahui semua data pribadi siswanya, mulai dari informasi umum sampai hal-hal detail yang mustahil diketahui oleh seorang wali kelas pada umumnya. Selama setahun penuh, siswa kelas 6-3 hidup dalam ‘kesengsaraan’ akibat ditekan oleh wali kelas mereka. Banyak masalah yang mengelilingi keseharian siswa kelas 6-3, hingga mereka sampai pada titik yang dinamakan ‘siap menjalani kehidupan nyata’ yang sesungguhnya tidak sama seperti pada apa yang sering digembar-gemborkan di dunia cerita.
Go Hyun Jung sebagai Guru Ma Yeo Jin
Ia merupakan guru yang sangat tegas,
misterius dan ‘kejam’. Kesehariannnya juga selalu memakai pakaian gelap
dan selalu tampil dingin. Dirinya juga jarang bahkan tak pernah
tersenyum, sekalipun tersenyum itu adalah sebuah seringai licik. Dibalik
caranya dalam mengajar, guru ini ternyata memiliki kehidupan masa lalu
suram yang membuatnya menjadi keras seperti sekarang. Sesungguhnya ia
adalah seorang guru yang sangat menyayangi para muridnya dan sangat
memikirkan dan memperhatikan para muridnya dibandingkan kehidupan
pribadinya sendiri, namun ia menunjukkannya dengan cara yang berbeda. Ia
selalu menerapkan hal-hal keras yang mustahil dihadapi oleh ukuran anak
kelas 6 SD, namun dengan cara itulah ia membuat para muridnya tidak
terbuai oleh kehidupan cerita dongeng dan menghadapi dunia nyata yang
kejam dengan mata dan mental yang terbuka.
Kim Hyang Gi sebagai Shim Ha Na
Inilah pemeran utama anak dalam drama ini.
Awalnya ia merupakan ketua kelas terburuk pada minggu pertama, namun
karena sesuatu hal, akhirnya ia menjadi ketua kelas turburuk untuk
selamanya. Shim Ha Na merupakan seorang yang telah dibutakan dengan
namanya ‘persabahatan sejati’. Ia selalu membantu teman-temannya
sekalipun ia harus terjerumus pada pengkhianatan oleh teman yang
dibantunya.
Cheon Bo Geun sebagai Oh Dong Gu
Oh Dong Gu adalah seorang anak yatim piatu
yang tinggal bersama kakek angkatnya. Sepanjang hari ia selalu bermain
dan bermain. Ia juga sering menirukan pelawak zaman dulu dan ia
mempunyai boneka kesayangan peninggalan ibunya yang ia namakan ‘Miss
Rosa’. Ia juga seseorang yang sering membantu temannya namun tidak
dibutakan dengan namanya ‘persabatan sejati’. Dan dengan Shim Ha Na-lah
ia berjuang sampai akhir untuk melawan penindasan dari guru Ma Yeo Jin.
Seo Shin Ae sebagai Eun Bo Mi
Ia adalah anak yang selalu di-bully
dari awal masuk sekolah sampai kelas 5 SD. Di kelas ia tak punya teman,
selalu menyendiri, dan tidak mempunyai kepercayaan diri.
Kim Sae Ron sebagai Kim Seo Hyeon
Ia merupakan anak terpandai di kelas.
Teman-temannya pun heran terhadap dirinya yang tak pernah les namun
mendapatkan peringkat satu, padahal teman-temannya yang lain harus
belajar dengan keras di sekolah dan les untuk mendapatkan peringkat
terbaik. Hobby-nya adalah membaca buku-buku ilmu pengetahuan yang sangat
tebal. Ia juga sering menyendiri di kelas dan tertutup terhadap
teman-temannya.
Lee Young Yu sebagai Go Na Ri
Bisa dikatakan peran Go Na Ri ini adalah
peran antagonis di sini. Ia merupakan anak dari anggota dewan sekolah
yang sangat memanjakannya dalam hal apapun.
Kang Chan Hee sebagai Kim Do Jin
Ia adalah siswa pindahan dari Kanada yang
masuk pada semester dua. Sebenarnya ia merupakan siswa SD Sandeul namun
harus pindah ke luar negeri pada kenaikan kelas 6. Ia juga merupakan
ketua kelas pertama yang dipilih melalui voting di kelas 6-3. Ia
merupakan siswa yang mudah bergaul, namun di balik sifatnya itu, ia
memiliki sikap dan masa lalu yang suram.
Selain pemeran di atas, di drama ini juga memiliki pemeran yang
sangat banyak, di antaranya para siswa kelas 6-3 berjumlah 25 siswa,
para guru 4 orang, dan banyak lagi.Menurut saya, kelebihan drama ini adalah kita disadarkan pada kehidupan nyata yang sesungguhnya amat sangat keras dan kejam. Saya takjub pada para murid kelas 6-3 yang sangat hebat dalam menghadapi kenyataan hidup. Memang pada awalnya mereka sama seperti anak kelas 6 SD pada umumnya yang belum paham betul pada kenyataan hidup, namun dengan masalah-masalah yang diberikan oleh guru Ma Yeo Jin berhasil mendewasakan mereka. Awalnya mereka tak begitu peduli dengan teman-teman mereka. Mereka tak peduli dengan siapa yang terpintar, siapa yang terbodoh, siapa yang paling terkenal, siapa yang paling terintimidasi, dan dengan siapa yang paling membutuhkan pertolongan. Setelah melewati hal-hal yang berat bagi mereka, mereka akhirnya saling bahu-membahu ketika mengatasi segala masalah. Awalnya yang hanya satu anak, dua anak, tiga anak, empat anak, delapan anak, dua belas anak, lima belas anak, delapan belas anak, hingga dua puluh lima anak yang bersatu untuk mengatasi masalah.
Begitu juga dengan guru Ma Yeo Jin. Guru ini sangat saya kagumi. Ia sengaja membangun tembok tinggi terhadap para muridnya. Ia selalu memberikan masalah, mengintimidasi mereka, ‘menusuk’ mereka dengan kata-kata tajam agar para muridnya saling bahu-membahu untuk merobohkan tembok tersebut.
Drama ini juga diperankan oleh anak-anak dengan aktingnya yang patut diacungi jempol, padahal rata-rata diantara mereka lahir di tahun 1998 sampai tahun 2002.
Jika membahas kekurangannya, sepertinya drama ini hampir tak ada cela. Namun menurut saya, sangat disayangkan jika pihak produksi Korea tak menayangkan episode spesial yang menceritakan masa lalu guru Ma Yeo Jin yang juga penyebab dari sikap kerasnya saat ini, karena di dorama jepangnya ditayangkan dan diceritakan.
Namun, terlepas dari kekurangan tersebut, drama ini sangat-sangat-sangat layak ditonton terutama oleh para pelajar, karena mengajarkan kita tentang arti kehidupan yang sebenarnya, agar kita tak dibutakan oleh cerita-cerita dongeng semata. Overall, drama ini sangat menyentuh dan sangat menggugah hati penontonnya, serta ada banyak kalimat-kalimat sederhana namun benar adanya yang mampu membuka mata hati penonton.
Selamat menyaksikan!


Tidak ada komentar:
Posting Komentar